Selasa, 13 November 2018

Tugas tkj

1.Boot Loader adalah suatu program yang sudah tertanam pada suatu sistem operasi untuk mem-boot atau memanggil sistem operasi yang ada pada hard disk dan media boot lainnya seperti flashdisk  (contohnya GRUB dan LILO). Biasanya Boot Loader digunakan untuk memilih sistem operasi yang ada pada hard disk karena pada hard disk tersebut memiliki lebih dari 1 sistem operasi. Boot Loader ini, dimuat pada BIOS komputer, yang kemudian digunakan untuk memanggil kernel suatu sistem operasi.

2.# useradd nama_user
Jadi kalo mau buat user Andi, Ana, Anita
~$ sudo su
Tunggu bentar terus ketik password yg udah di set
# useradd Andi
# useradd Ana
# useradd Anita
.
Kalo mau buat group
# groupadd SD
# groupadd SMP
# groupadd SMA  

3.$ sudo usermod -a -G  sudoway SD
    $ groups SD
   SD : Anita sudoway
   $
4.groupdel SD
    groupdel SMA

   /etc/group.
5./root : Direktori Home untuk root user.
 /dev : Memuatkan semua file penting. Linux melakukan semua operasi utama komputer seperti sebuah file yang special. Semua file seperti ini terletak di /dev.
 /home : irektori Home menyimpan semua direktori home user
 /bin :Memuatkan program arahan yang merupakan sebahagian dari sistem operasi Linux. Banyak perintah Linux seperti cat, cp, ls, more, dan tar terletak pada /bin.
 /user/scr :Memuatkan source code untuk Linux kernel.

Selasa, 06 November 2018

Install dan Konfigurasi DHCP Server di Debian 8


Install dan Konfigurasi DHCP Server di Debian 8
Install dan Konfigurasi DHCP Server di Debian 8
Pengertian dan Fungsi DHCP Server
DHCP server atau Dinamic Host Configuration Protocol adalah sebuah protocol yang memungkinkan sebuah komputer atau server memberikan IP Address secara dinamis atau otomatis untuk komputer lain, atau komputer klien.
Ketika DHCP client pada pihak komputer klien diaktifkan, komputer klien tersebut akan melakukan request ke komputer server untuk mendapatkan IP Address dari DHCP Server. Kemudian DHCP server akan memberikan jawaban ke komputer klien dengan memberikan IP Address yang tersedia pada pool atau range IP Address di DHCP server.
Sehingga dengan mekanisme ini, seorang administrator server tidak perlu lagi mengatur IP Address secara statis atau manual satu persatu pada setiap komputer klien agar dapat terhubung dengan komputer server atau dengan komputer lainnya. Bayangkan jika sebuah jaringan memiliki puluhan atau ratusan komputer, berapa banyak waktu yang dihemat dengan menggukan DHCP server.
Konfigurasi IP Address di Debian
IP Address adalah syarat utama sebuah perangkat atau komputer agar dapat terhubung dengan perangkat lainnya. Sebelum mulai menginstall dan mengonfigurasi Dinamic Host Configuration Protocol (DHCP server) di Debian, kita harus terlebih dahulu mengatur IP Address atau Network Interfaces pada komputer tersebut.
Jika anda sudah mengikuti tutorial sebelumnya, yaitu Install dan Konfigurasi DNS Server di Debian 8 atau sudah melakukan konfigurasi IP Address dengan benar, kamu bisa melewatkan langkah ini. Tapi IP Address yang kamu atur tersebut harus sama dengan konfigurasi pada DHCP server yang akan kita lakukan nantinya.
Jika belum, untuk mengatur IP Address di Debian, buka file interfaces yang ada pada direktori /etc/network/. Ketikkan perintah berikut untuk membuka file tersebut:
# nano /etc/network/interfaces
Setelah file terbuka, tambah atau ganti konfigurasi yang ada  file tersebut seperti berikut:
auto eth0
iface eth0 inet static
        address 192.168.1.1
        netmask 255.255.255.0
        network 192.168.1.0
        broadcast 192.168.1.255
        gateway 192.168.1.1
        nameserver 192.168.1.1
Setelah selesai, simpan konfigurasi dengan menekan kombinasi tombol CTRL + O pada keyboard, kemudian tekan Enter. Kemudian tekan CTRL + X untuk keluar dari editor nano atau file tersebut.
Menambahkan Domain dan Name Server pada File resolv.conf
Ketikkan perintah berikut untuk membuka file resolv.conf:
# nano /etc/resolv.conf
Hapus isi file tersebut dan ganti dengan DNS dan nameserver yang anda gunakan seperti berikut:
domain sudoway.xyz
search sudoway.xyz
nameserver 192.168.1.1
Simpan konfigurasi tersebut.
Karena Network Interfaces baru saja dikonfigurasi, mesin perlu untuk merestart service networking agar IP address yang baru saja dikonfigurasi dapat berfungsi. Ketikkan perintah berikut untuk merestart service networking:
# /etc/init.d/networking restart
Kemudian anda dapat mengecek apakah konfigurasi Network Interfaces tersebut berjalan atau tidak dengan mengetikkan perintah “ifconfig”.
# ifconfig
Kemudian akan muncul setingan IP Address yang ada pada komputer tersebut, periksa apakah sesuai dengan apa yang sudah anda konfigurasi.
Sampai disini konfigurasi IP Address sudah selesai. Atau jika ingin mengetahui lebih lanjut mengenai konfigurasi IP Address, silahkan baca artikel cara konfigurasi IP Address dengan command line di Linux/Debian.
Install Paket DHCP Server di Debian 8
Pada Debian 8 (khususnya Debian 8.6 seperti yang digunakan pada tutorial ini), paket yang disediakan secara default untuk menjalankan tugas sebagai DHCP server adalah “isc-dhcp-server”. Jika anda menggunakan DVD untuk instalasi, pada Debian 8.6 paket tersebut berada DVD-Binary 2.
Masukkan DVD-Binary 2 dan ketikkan perintah berikut agar daftar paket tersebut ditambahkan:
# apt-cdrom add
Kemudian ketik perintah berikut untuk menginstall paket isc-dhcp-server sebagai DHCP server.
# apt-get install isc-dhcp-server
Pastikan paket tersebut berhasil terinstall dengan baik. Pada saat proses instalasi isc-dhcp-server, akan muncul pesan failed. Tidak perlu takut, pesan failed tersebut terjadi dikarenakan konfigurasi IP Address pada file network interfaces berbeda dengan konfigurasi IP Address default pada konfigurasi DHCP Server.
Source : https://www.sudoway.id/2017/02/install-dan-konfigurasi-dhcp-server-di-debian-8.html

PENGERTIAN DHCP CLIENT DAN DHCP SERVER, BESERTA FUNGSI, CARA KERJANYA


PENGERTIAN DHCP CLIENT DAN DHCP SERVER, BESERTA FUNGSI, CARA KERJANYA

Bagi orang awam, mungkin asing dengan kata DHCP. Tapi bagi siswa smk teknik komputer atau mahasiswa teknik komputer, pasti sangat mengenal istilah ini. DHCP atau dynamic host configuration protocol digunakan di jaringan komputer. Kesempatan kali ini, kita akan membahas tentang pengertian DHCP, fungsi DHCP dan Cara kerjanya secara lengkap. Sehingga anda lebih paham tentang cara kerja, keuntungan dan masih banyak lainnya.
PENGERTIAN DHCP CLIENT DAN DHCP SERVER
DHCP merupakan suatu protokol yang berfungsi untuk pembuatan alamat IP secara otomatis di host client (komputer client) per unit atau masal. Selain itu dhcp juga digunakan untuk memberikan default gateway, hostname, DNS dan domain name otomatis. DHCP dibagi menjadi dua yaitu dhcp client dan DHCP server. Lalu apa perbedaan keduanya?
DHCP server merupakan perangkat engine yang menyewakan alamat IP adress, default gateway, DNS dan berbagai informasi IP/TCP di komputer client. Layanan DHCP disediakan oleh sistem operasi komputer. Seperti windows 2000 server, windows NT server, GNU, windows 2003 server dan linux.
DHCP client merupakan perangkat clinet yang melakukan operasi software (perangkat lunak) client DHCP yang terhubung (sinkronisasi) dengan DHCP server supaya menerima alamat IP, default gateway, DNS dan lainnya. Sistem windows yang bisa terhubung dengan dhcp client antara lain windows 2000 profesional, windows NT workstation, windows vista, windows XP, windows 7, dan jenis windows lainnya.
FUNGSI DHCP
Setelah mengetahui pengertian DHCP, anda juga harus tahu apa saja fungsi dari DHCP. DHCP dibagi menjadi tiga yaitu DHCP lease, DHCP scope, dan DHCP option. Setiap jenisnya memiliki fungsi yang berbeda-beda. Untuk lebih jelasnya, pahami uraian berikut ini :
§  DHCP Lease
DHCP lease digunakan sebagai periode waktu sewa alamat IP DHCP client ke DHCP server. Untuk pengaturannya menggunakan microsoft management console atau dhcp manager.
§  DHCP Scope
DHCP scope merupakan kumpulan alamat UP yang disewakan ke dhcp client. Ketika melakukan setting DHCP server, sering melakukan kesalahan dalam mengkonfigurasi DHCP scope. Karena jumlahnya yang banyak.
§  DHCP Options
DHCP options merupakan menu tambahan dari DHCP server ke DHCP clinet, didalamnya berisi IP address serta sub net jaringan. Alat tambahan tersebut bisa berupa DNS server, router, DNS domain name, TCP/IP node type, TCP/IP name server dan TCP/IP scope.
Selain ketiga fungsi diatas, DHCP juga memiliki fungsi umum yang digunakan untuk semua perangkat. Tanpa dibedakan berdasarkan jenisnya yaitu :
§  Memberikan penyewaan alamat IP dengan otomatis ke komputer client yang sudah tersambung dengan jaringan server
§  Network administrator untuk mengelola alamat ip adress dan jaringan komputer secara otomatis. Proses ini memakai DHCP manager
§  Memberikan layanan penyewaan IP adress statis dan dinamis. Sesuai dengan permintaan client. DHCP juga bisa memberikan layanan sewa jaringan dalam jumlah banyak
§  Membuat kinerja komputer client lebih cepat dalam pengolahan data atau pengiriman data.
CARA KERJA DHCP CLIENT DAN SERVER
Mungkin anda belum paham tentang cara kerja dari dhcp client dan server, berikut ini beberapa penjelasannya.
§  Komputer atau perangkat client menyewa IP address dari DHCP server
§  DHCp server akan menawarkan alamat IP sesuai permintaan komputer client
§  Perangkat client mendapatkan IP address, dengan batas waktu penyewaan yang telah ditentukan DHCP server
§  DHCp server mendapatkan sewa dhcp client. Kemudian memberikan alamat IP dan subnet jaringan.
§  DHCP clinet melakukan aktifasi untuk mengikat alamat IP
§  Perangkat client bisa memakai jaringan DHCP server yang telah dilakukan konfigurasi.
Sekarang anda sudah paham apa itu DHCP. Istilah ini berhubungan dengan penyewaan atau pengaturan IP address pada jaringan client maupun server. DHCp akan diatur oleh network administrator. Network admistrator dapat memberikan batas waktu peminjaman IP address. Jika batas waktunya habis, maka harus menyewa IP address lagi. DHCP server mampu menyewakan alamat IP ke banyak komputer client. Sekian artikel tentang pengertian DHCP dan fungsinya, semoga dapat memberikan informasi yang bermanfaat buat anda.

Source : http://ilmuonline.net/pengertian-dhcp-client-dan-dhcp-server-beserta-fungsi-cara-kerjanya/

Penjelasan Lengkap DHCP Server dan Cara Kerjanya


Penjelasan Lengkap DHCP Server dan Cara Kerjanya

Penjelasan Lengkap DHCP Server dan Cara Kerjanya – DHCP (merupakan kependekan dari Dynamic Host Configuration Protocol) adalah salah satu protocol pada jaringan komputer yang dapat memberikan atau meminjamkan IP address terhadap host yang berada dalam satu jaringan secara otomatis.
Dalam sebuah jaringan local yang tidak menggunakan DHCP, untuk memberikan konfigurasi terkait pengalamatan komputer atau host harus dilakukan secara manual. Jika ada ratusan host yang tergabung dalam jaringan local tersebut, maka sang Administrator pun harus melakukannya hingga ratusan kali. Terlihat sangat tidak efektif bukan??
Namun, tidak demikian jika sudah dipasang DHCP pada jaringan local. Pemberian IP address untuk setiap komputer tidak perlu lagi dilakukan secara manual, karena sudah ada sistem yang memegang tanggung jawab tersebut. Jadi, berkurang dong beban sang Administrator jaringan, dia hanya sekali melakukan settingan di komputer yang menjalankan service DHCP.
Apa itu DHCP Server?
Dalam jaringan, server merupakan komputer yang tugasnya melayani setiap komputer atau host yang tergabung dalam satu jaringan. Nah, mudah saja, DHCP server adalah sebuah komputer yang menjalani fungsi DHCP sebagaimana yang sudah dikatakan pada awal artikel ini. DHCP server inilah yang nantinya akan memberikan pinjaman IP address kepada komputer host yang terhubung.
DHCP server merupakan komputer yang berfungsi memberi pinjaman IP address ke host yang ada. Sedangkan host yang mendapat pinjaman IP address dari DHCP server tersebut biasa disebut DHCP Client. Jadi, dimana ada server pasti ada client juga.
Description: Penjelasan Lengkap DHCP Server dan Cara Kerjanya
Cara kerja DHCP dalam jaringan
Terdapat 4 tahapan yang dilakukan dalam proses peminjaman IP address pada DHCP. Berikut adalah uraiannya:
Tahap 1: IP Least Request
Tahap pertama ini merupakan tahap dimana si client dalam jaringan meminta IP address yang tersedia pada DHCP server. Awalnya saat pertama client terhubung dalam jaringan, client ini akan mencari dulu apakah ada DHCP server yang bekerja pada jaringan tersebut. Nah, begitu ditemukan, client akan meminta IP address pada DHCP server yang ada.
Tahap 2: IP Least Offer

DHCP server mendengar broadcast dari client yang baru terhubung dalam jaringan tadi. Kemudian DHCP server memberikan penawaran terhadap client tersebut berupa IP address.
Tahap 3: IP Lease Selection
Setelah diberi penawaran oleh DHCP server, client yang me-request tadi menyetujui penawaran yang diberikan oleh DHCP server. Lalu si client memberikan pesan kepada DHCP server yang isinya adalah meminta agar DHCP server meminjamkan salah satu IP address yang tersedia dalam DHCP-pool yang dimilikinya (DHCP-pool merupakan range IP address yang bisa digunakan oleh host yang terhubung dengannya).
Tahap 4: IP Least Acknowledge
Pada tahap terakhir ini, DHCP server akan merespon pesan dari client dengan mengirimkan paket acknowledget yang berupa IP address dan informasi lainnya yang dibutuhkan. Setelah memberikan IP kepada client, DHCP server akan memperbaharui database yang mereka miliki. Sedangkan client akan melakukan inisialisasi dengan mengikat (binding) nomor IP address yang diberikan tadi dan client sudah bisa beroperasi pada jaringan tersebut.
Untuk lebih mudah memahaminya, pada saat komputer client dihubungkan ke jaringan, komputer tersebut akan me-request IP ke DHCP server. DHCP server menjawab dengan memberikan informasi terkait IP address (termasuk subnetmask, gateway, dns dan lainnya) ke komputer client.
Setelah meminjamkan IP, DHCP server akan mencoret IP tersebut dalam daftar pool yang dia miliki. Dan menandakan bahwa IP tersebut sudah dipinjamkan ke salah satu client.
Namun jika dalam daftar IP pool sudah tidak ada lagi nomor IP yang tersedia, maka si client tidak akan mendapatkan nomor IP dari DHCP server, dengan demikian si client tidak akan pernah bisa terhubung ke jaringan tersebut.
Biasanya peminjaman IP address ini memiliki jangka waktu tertentu, sesuai dengan yang disetting oleh sang Administrator jaringan. Nah, setelah periode waktu tertentu, pemakaian IP address pada client dinyatakan telah selesai. Dan jika si client tidak melakukan request ulang, maka maka nomor IP address tersebut akan dikembalikan kepada DHCP server yang meminjamkan. DHCP server dapat meminjamkan IP tersebut kepada client lain yang membutuhkan.